Minggu, 13 Juli 2014

Pengalaman Beasiswa Monbukagakusho 2015

Beberapa waktu lalu akhirnya saya memutuskan untuk tetap mengikuti beasiswa Monbukagakusho,setelah dua orang teman saya memutuskan untuk tidak mendaftar karena mereka sudah sangat bersyukur dengan diterimanya mereka di universitas terbaik di Indonesia,ITB dan UGM.Walaupun sebenarnya saya juga sudah diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia,tapi menikmati kehidupan pelajar di negeri orang adalah mimpi saya sejak lama dan masih mimpi saya sampai sekarang.Jadi,akhirnya saya memutuskan untuk tetap mendaftar beasiswa ini,walalupun waktu itu saya juga sedang sibuk menyiapkan dokumen-dokumen untuk keperluan daftar ulang di universitas dalam negeri.
Application form saya download dan dengan agak susah payah saya mengisinya.Formulir waktu itu agak berantakan susunannya,jadi lumayan bikin pusing juga ngisinya.Seminggu sebelum
deadline,saya segera mengirimkan semua dokumen.Dengan harga Rp.8000 dan dalam waktu 3 hari,aplikasi yang saya kirim akan sampai ke kedutaan Jepang di Jakarta.hehe.

Kira-kira dua minggu setelah itu,saya dan beberapa teman berangkat ke Yogkarta untuk menyelesaikan urusan daftar ulang universitas.Saya cukup menyesal karena waktu itu saya tidak membawa buku atapun soal-soal monbu yang sudah saya print.Alhasil selama disana saya sama sekali tidak ada persiapan untuk menghadapi tes monbu nanti.Beberapa hari kemudian setelah semua urusan daftar ulang selesai,selanjutnya saya pergi ke Jakarta untuk menunggu pengumuman wawancara beasiswa lain,Turkiye Burslari.Waktu itu sebenarnya sebagian besar pelamar beasiswa ini sudah dapat undangan untuk wawancara,sedangkan saya sama sekali belum mendapatkan pengumuman apa-apa.Hal ini sempat membuat saya dilema,karena ada kabar yang beredar kalau saya harus menunggu sampai 15 Juli untuk mengetahui lolos atau tidaknya saya ke tahap wawancara.Sementara tes tulis Monbu akan dilaksanakan tanggal 7 Juli di Medan(pilihan lokasi ujian saya saat mendaftar).

Waktu itu tanggal 24 Juni 2014,saya masih di Jakarta dan belum ada persiapan apa-apa untuk tes tulis monbu.Saya galau dan dilema.hahah.Saya pun meminta saran pada teman-teman di group Turkiye Burslari Indonesia dan kebanyakan menyarankan saya untuk kembali ke Medan dan mempersiapkan tes tulis Monbu.Tapi bagaimana kalau seandainya saya dipanggil untuk wawancara ketika saya sudah kembali ke Medan?Tidak mungkin saya balik lagi ke Jakarta.Berdasarkan pertimbangan itulah saya merencanakan untuk pergi ke kedutaan Turki di Jakarta keesokan harinya.Tapi ternyata,pada hari itu juga e-mail yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga.Dengan penuh keyakinan saya buka e-mail itu,dan ternyata isinya bukan undangan untuk wawancara,melainkan rejection mail.Saya kecewa,tentu saja.Tapi saya pikir saya masih punya satu kesempatan lagi,yaitu Monbu.Saya pun langsung putuskan untuk kembali ke Medan secepatnya supaya bisa belajar untuk tes Monbu.

Esok harinya,saya langsung memesan  tiket bus untuk kembali ke Medan.Selama 4 hari saya berada di dalam bus.Rencananya saya akan memanfaatkan waktu 4 hari di dalam bus itu untuk belajar.
Hari pertama saya memang belajar,tapi entah apa yang masuk ke kepala saya.Saya tidak benar-benar menghayati apa yang saya pelajari.Akhirnya selama 3 hari kedepan di dalam bus itu saya sama sekali tidak belajr lagi.Saya lebih memilih menikmati perjalanan.Tidak bisa saya pungkiri,saat itu saya masih kecewa atas penolakan Turkiye Burslarie atas aplikasi saya.
Hampir di sepanjang perjalanan saya bertanya-tanya pada Tuhan,di negeri mana sebenarnya saya akan melanjutkan pendidikan nanti(Dasar "drama queen").Tapi akhirnya saya hanya bisa meyakinkan diri kalau Tuhan punya rencana sendiri atas hidup saya dan rencana itu pasti membawa kebaikan bagi saya.

Saya tiba di Medan tanggal 29 Juni dini hari.Saya masih punya waktu kurang lebih seminggu untuk belajar demi tes Monbu.Tentu saja waktu sangat kurang dan belajarnya pun pasti tidak maksimal.Ini memang kesalahan saya yang sejak selesai UN selalu menunda-nunda belajar.Sampai akhirnya sekarang saya hanya punya waktu kurang dari seminggu untuk memperjuangkan mimpi.Saya berharap bisa benar-benar belajar dari kesalahan ini.Karena memang manusia harus mengecap garam,untuk tahu bahwa garam itu asin.

Jadi dalam satu minggu itu,saya berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar.
Saya hanya membahas soal-soal yang muncul beberapa tahun terakhir,tanpa memperdalam materinya.
Dalam satu minggu itu,merupakan waktu yang cukup sulit bagi saya.hahah.
Motivasi saya pasang surut,saya tidak yakin bisa,apalagi dibandingkan peserta lain yang sebelumnya sudah mempersipakan diri untuk SBMPTN.Setelah sekitar sebulan lebih meninggalkan bangku SMA,saya sangat jarang bersentuhan dengan hal-hal kimia dan matematika yang akan saya hadapi di tes tulis Monbu nanti.
Sekarang saya hanya bisa berusaha semampunya dan berserah pada Tuhan.Toh kalau Tuhan sudah rencanakan saya sebagai penerima beasiswa ini,saya pastibisa lolos semua tahapannya.

Satu minggu itu berakhir,sampailah aku di tanggal 7 Juli 2014.
Pagi-pagi sekali saya berangkat ke lokasi tes di Universitas Sumatera Utara.Sambil menunggu selama kurang lebih 2 jam,saya membaca materi-materi biologi yang ada di kurikulum Monbusho.Sebenarnya saya sudah tidak fokus untuk belajar,ditambah lagi dengan kehadiran 2 orang peserta tes lain yang nampaknya sangat meyakinkan dalam menghadapi tes ini.Tapi berhubung ujian belum mulai,saya mencoba memanfaatkan waktu yang ada.Walaupun hasilnya tidak akan maksimal.

Sekitar pukul 09 WIB,panitia hadir dan kami disuruh masuk ke ruangan.Disana kami harus menunggu lagi selama satu jam sampai akhirnya tes pertama berlangsung.Yang pertama kali diujikan adalah Bahasa Inggris.Waktunya satu jam.Soal bahasa Inggris tidak terlalu susah kecuali di bagian reading yang teksnya sangat panjang,tapi yang lebih susah lagi adalah bagian dimana kita harus mencari tata bahasa yang salah dari beberapa baris kalimat.Ujian bahasa Inggris kurang lebih seperti soal di tes TOEFL.
Ujian kedua adalah Matematika.Kalau untuk ini sih,no comment.Jujur saya kurang suka matematika.Soalnya juga sangat berbeda dengan  yang lalu.Tips untuk teman-teman yang berencana ikut Monbu tahun depan.Sebaiknya kalian jangan hanya mempelajari soal-soal tahun sebelumnya karena tidak mungkin jenis soal itu akan muncul lagi tahun depan.Walaupun mungkin ada juga 1 atau 2 soal dengan materi sama yang akan muncul lagi tahun depan.Sebaiknya kalian pelajari materi-materi dari kurukulum Monbusho.Biar lebih efektif pelajari sub bahasan yang belum pernah muncul.Tapi pelajari juga soal tahun lalu,supaya kalian lebih familiar dengan model soalnya.

Setelah ujian matematika,peserta dengan jurusan IPS yang tidak melampirkan JLPT boleh pulang.Sementara sisanya diberi waktu untuk istirahat selama satu jam sebelum ujian Kimia,fisika dan Bahasa Jepang mulai.

Setelah satu jam istiarahat berlalu,ujian kimia mulai.Bagi saya cukup sulit,karena soalnya cukup banyak dan kebanyakan belum saya pelajari.Karena sebelumnya saya hanya belajar dari soal tahun lalu.Saran saya sama.Kuasai materi-materi yang ada di kurikulum Monbusho.Tapi sepertinya materi hidrokarbon selalu muncul setiap tahun.
Ujian terakhir adalah biologi,ujian ini seakan menjadi titik cerah bagi saya.haha.
Soal-soalnya tidak terlalu susah dan kebetulan saya masih familiar dengan materi-materinya.
Dan setelah ujian biologi selesai,saya sangat bersyukur karena minggu yang melelahkan itu akhirnya akan segera berakhir.Walapun saya tidak terlalu yakin dengan kimia dan matematika,saya tidak mau ambil pusing lagi.Yang penting semuanya sudah selesai.Sekarang waktunya untuk berdoa dan berharap sampai tanggal 12 Agustus nanti.

o ya,sebelum saya mengakhiri tulisan ini,menurut saya soal ujian D2 dan D3 itu jauh lebih sederhana dibandingkan soal s1(undergraduate).Jadi kalau kalian memang sangat ingin belajar di Jepang,sebaiknya pilih saja program D2 atau D3 supaya peluang kalian lolos jauh lebih besar.

Demikian postingan saya kali ini..semoga kita semua dapat hasil terbaik atas apa yang sedang kita kerjakan.
Salam.







5 komentar:

  1. Kak, mau nanya. Kita harus kemana untuk mendapatkan informasi detail mengenai kurikulum monbusho? Apa kakak tahu? Jika kakak tahu, mohon share kak. Karena saya sangat membutuhkannya sebagai acuan belajar menghadapi tes beasiswa monbu. trims kak!

    BalasHapus
  2. halo kak. aku mau nanya itu ada tes kesehatan kaya narkoba hiv dll gitu kan sebelum berangkat? nah terus pas udah nyampe disana (di jepang) apa ada tes kesehatan ulang? THANKS KAK. DITUNGGU JAWABANNYA.

    BalasHapus
  3. halo kak. aku mau nanya itu ada tes kesehatan kaya narkoba hiv dll gitu kan sebelum berangkat? nah terus pas udah nyampe disana (di jepang) apa ada tes kesehatan ulang? THANKS KAK. DITUNGGU JAWABANNYA.

    BalasHapus
  4. bisa minta link soal2 tahun lalu yg untuk tes.....

    BalasHapus
  5. kak,minta saran buku pegangan buat persiapan tes tertulis monbusho dong.

    BalasHapus